Haq (kebenaran) dan Bathil (kebatilan) adalah dua realiti objektif yang sentiasa bersifat kontradiktif (bertentangan) di antara satu sama lainya. Bahkan pertentangan tersebut akan mengkristal menjadi peperangan abadi.
Selama didunia ini berlaku siang dan malam, gelap dan terang, maka selama itulah pula akan berlaku pertarungan antara yang haq dan yang bathil di alam semesta ini.
Dan Allah akan mengukuhkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). (Yunus 10:82)
Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. (Al-Anfal 8:8)
Bahkan Kami sentiasa mengarahkan yang benar menentang yang salah, lalu dia menghancurkannya, maka dengan serta-merta hilang lenyaplah ia dan (tetaplah) kecelakaan akan menimpa kamu disebabkan apa yang kamu sifatkan (terhadap Kami) (Al-Anbiya 21:18)
Dan Allah akan mengukuhkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). (Yunus 10:82)
Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. (Al-Anfal 8:8)
Bahkan Kami sentiasa mengarahkan yang benar menentang yang salah, lalu dia menghancurkannya, maka dengan serta-merta hilang lenyaplah ia dan (tetaplah) kecelakaan akan menimpa kamu disebabkan apa yang kamu sifatkan (terhadap Kami) (Al-Anbiya 21:18)
APAKAH AL-HAQ ITU?
(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Rabbmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Al-Imran 3:60).
Kebenaran (yang datangnya kepadamu dan disembunyikan oleh kaum Yahudi dan Nasrani) itu (wahai Muhammad), adalah datangnya dari Tuhanmu; oleh itu jangan sekali-kali engkau termasuk dalam golongan orang-orang yang ragu-ragu. (Al-Baqarah 2:147)
Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata: tunjukkanlah bukti kebenaranmu, maka tahulah mereka bahawasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan. (Al-Qasas 28:75)
Allah SWT adalah Al-Haq [22:6], dimana kebenaran sejati itu adalah bersumber dari Allah. Oleh karena itu segala sesuatu yang tidak bersumber (berpedoman) dan atau berlawan dengan keputusan (wahyu) Allah, adalah kebatilan [22:62, 31:30]. dan kesesatan [10:32].
Oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa "Al-Haq" (kebenaran sejati) itu adalah kebenaran yang bersumber dari Allah. Dan segala sesuatu yang tidak bersumber dari Allah adalah Bathil (kebatilan) dan Dholal (kesesatan).
Hukum yang bersumber dari Allah (berdasar wahyu) adalah hukum yang haq, sementara hukum yang tidak bersumber dari Allah (wahyu) adalah hukum yang bathil [5:49-50, 10:35-36]. Oleh itu, negara yang melaksanakan hukum Allah yang haq adalah negara yang haq. Sebaliknya, negara yang melaksanakan hukum bathil iaitu hukum ciptaan manusia, adalah negara Bathil.
Kadang kala para pembela kebatilan menyatakan kepada rakyat bahwa apa yang dibawanya adalah kebenaran, seperti pernyataan Fir'aun yang diabadikan Al-Qur'an.
(Musa berkata)Wahai kaumku! Pada hari ini kepunyaan kamulah kuasa memerintah dengan bermaharajalela di muka bumi (Mesir dan sekitarnya; tetapi kiranya keadaan bertukar) maka siapakah yang akan membela kita dari azab Allah kalau azab itu datang menimpa kita? Firaun berkata: Aku tidak mengesyorkan kepada kamu melainkan dengan apa yang aku pandang (elok dijalankan) dan aku tidak menunjukkan kepada kamu melainkan jalan yang benar. (Ghafir 40:29)
Subhannallah
BalasPadamSangat bermanfaat buat tugas kuliah terimakasih😀
BalasPadamMasya Allah Kehancurang merajai lelah.
BalasPadamOke
BalasPadamJangan lupa mengikuti kajian/ ta'lim yang sunnah ya akhy... :)
BalasPadamSubahanallah wabihamdihi subahanallah hilazim = zikirullah
BalasPadamSubahanallah wabihamdihi subahanallah hilazim = zikirullah
BalasPadam