Rasulullah SAW bersabda : ‘Takutilah firasat orang mukmin kerana mereka melihat dengan nur Allah” (hadist Riwayat Tarmizi)
Dalam sebuah hadist Qudsi Allah berfirman : Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
Dalam sebuah hadist Qudsi Allah berfirman : Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
“Dan hambaKu yang senantiasa bertaqarrub kepada-Ku dengan nawafil (ibadah sunnat) sehingga Aku mencintainya, maka jadilah Aku seolah-olah sebagai pendengarannya yang ia mendengar dengannya dan sebagai penglihatannya yang ia melihat dengannya dan sebagai tangannya yang ia bertindak dengannya dan sebagai kakinya yang ia bertindak dengannya. Dan andaikata ia memohon pasti akan Kuberipadanya. Dan andaikan ia berlindung kepadaKu, pasti Aku lindungi. ” Riwayat Imam Bukhari.
Apabila seseorang sangat dekat dengan Allah SWT disebabkan ketaatan dan keikhlasannya, hatinya senantiasa bersama Allah, takut, rindu dan cintakan Allah, maka Allahpun dekat dengannya dan melimpahkan rahmat, kebajikan dan kurniaNya.
Allah mengurniakan kepada mereka berbagai kelebihan yang tidak diberikan kepada hamba-hambaNya yang lain. Diantara kelebihan yang Allah anugerahkan kepada mereka adalah mendapat petunjuk, mendapat rezeki dari sumber yang tidak diduga, mendapat ilmu secara wahbiah (anugerah) tanpa melalui usaha ikhtiar, mendapat kejadian atau peristiwa luar biasa yang tidak masuk akal sebagaimana Allah mengurniakan mukjizat kepada para Nabi dan RasulNya.
Mujaddid sebagai hamba Allah yang paling bertaqwa di zamannya tentu saja mendapat berbagai kelebihan, bantuan dan pertolongan yang luar biasa dari Allah SWT yang sangat berguna dalam memperjuangkan agamaNya.
Adapun peristiwa luar biasa yang tidak masuk akal atau di luar adat kebiasaan itu terbahagi kepada 6 bahagian:
Allah mengurniakan kepada mereka berbagai kelebihan yang tidak diberikan kepada hamba-hambaNya yang lain. Diantara kelebihan yang Allah anugerahkan kepada mereka adalah mendapat petunjuk, mendapat rezeki dari sumber yang tidak diduga, mendapat ilmu secara wahbiah (anugerah) tanpa melalui usaha ikhtiar, mendapat kejadian atau peristiwa luar biasa yang tidak masuk akal sebagaimana Allah mengurniakan mukjizat kepada para Nabi dan RasulNya.
Mujaddid sebagai hamba Allah yang paling bertaqwa di zamannya tentu saja mendapat berbagai kelebihan, bantuan dan pertolongan yang luar biasa dari Allah SWT yang sangat berguna dalam memperjuangkan agamaNya.
Adapun peristiwa luar biasa yang tidak masuk akal atau di luar adat kebiasaan itu terbahagi kepada 6 bahagian:
1. Mukjizat, yaitu kejadian luar biasa pada diri Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul sudah diangkat menjadi Rasul. Mukjizat dapat dikategorikan menjadi 2 jenis. Mukjizat lahir seperti tongkat membelah lautan, tidak merasa panas dibakar, mengerti bahasa binatang, tongkat menjadi ular, membelah bulan dan sebagainya, dan yang kedua mukjizat maknawi misalnya diberi kesabaran untuk mendidik, diberi Al Qur’an untuk mendidik manusia sepanjang zaman dan sebagainya. Mukjizat maknawi ini biasanya diturunkan kepada Rasul-Rasul yang mendidik manusia dan dia lebih bernilai dari pada mukjizat lahiriah.
2. Irhash, yaitu kejadian luar biasa pada diri Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasul seperti dada dibelah oleh Malaikat tanpa merasa sakit dan sebagainya.
3. Karamah, yaitu kejadian luar biasa pada diri wali-wali Allah dan para mujaddid. Karamah juga dapat dikategorikan menjadi 2 jenis. Yang pertama karamah lahir seperti pandai terbang, mengusap daun menjadi wang, tidak merasa panas dibakar, menghidupkan ayam yang sudah mati dengan doanya dan sebagainya, dan yang kedua karamah maknawi misalnya diberi kesabaran untuk mendidik dan berjuang, diberi ilmu-ilmu untuk mendidik manusia, diberi ilmu-ilmu strategi perjuangan dan sebagainya.
Wali yang berwatak Nabi biasanya Allah beri banyak karamah lahiriah untuk meningkatkan lagi wibawanya di tengah masyarakat, kerana mereka biasanya tidak berjuang dan tidak membangunkan jemaah.
Sedangkan wali yang berwatak Rasul dan para mujaddid yang mendidik manusia lain, biasanya Allah beri karamah maknawiyah untuk memudahkan mereka mendidik dan membawa masyarakat kepada Allah.
4. Ma’unah, yaitu kejadian luar biasa yang berlaku pada diri orang Islam awam. Biasanya terjadi kerana berkat orang bertaqwa.
5. Istidradj, yaitu kejadian luar biasa yang terjadi pada orang Islam fasik, misalnya tidak lut dibakar, ditetak, ditembak dan sebagainya.
6. Sihir; yaitu kejadian luar biasa yang terjadi pada orang kafir/orang Islam sekadar nama misalnya tidak lut dibakar, ditetak, ditembak, membuat orang sakit dari jauh dan sebagainya.
2. Irhash, yaitu kejadian luar biasa pada diri Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasul seperti dada dibelah oleh Malaikat tanpa merasa sakit dan sebagainya.
3. Karamah, yaitu kejadian luar biasa pada diri wali-wali Allah dan para mujaddid. Karamah juga dapat dikategorikan menjadi 2 jenis. Yang pertama karamah lahir seperti pandai terbang, mengusap daun menjadi wang, tidak merasa panas dibakar, menghidupkan ayam yang sudah mati dengan doanya dan sebagainya, dan yang kedua karamah maknawi misalnya diberi kesabaran untuk mendidik dan berjuang, diberi ilmu-ilmu untuk mendidik manusia, diberi ilmu-ilmu strategi perjuangan dan sebagainya.
Wali yang berwatak Nabi biasanya Allah beri banyak karamah lahiriah untuk meningkatkan lagi wibawanya di tengah masyarakat, kerana mereka biasanya tidak berjuang dan tidak membangunkan jemaah.
Sedangkan wali yang berwatak Rasul dan para mujaddid yang mendidik manusia lain, biasanya Allah beri karamah maknawiyah untuk memudahkan mereka mendidik dan membawa masyarakat kepada Allah.
4. Ma’unah, yaitu kejadian luar biasa yang berlaku pada diri orang Islam awam. Biasanya terjadi kerana berkat orang bertaqwa.
5. Istidradj, yaitu kejadian luar biasa yang terjadi pada orang Islam fasik, misalnya tidak lut dibakar, ditetak, ditembak dan sebagainya.
6. Sihir; yaitu kejadian luar biasa yang terjadi pada orang kafir/orang Islam sekadar nama misalnya tidak lut dibakar, ditetak, ditembak, membuat orang sakit dari jauh dan sebagainya.
Bersambung ke 5. ILMU ILHAM DAN ILMU LADUNI
Tiada ulasan:
Catat Ulasan